Selasa, 23 Juni 2009

TABAH MENGHADAPI KRITIKAN

Oleh : Anha

Allah SWT, Sang Pencipta dan Pemberi rizki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang - orang yang pandir yang tak berakal. Maka apalagi saya, anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dengan salah dan lupa. Dalam hidup ini, terutama jika anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi, dan berusaha membangun, maka anda akan selalu menjumpai kritikan - kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali anda mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain baik langsung maupun tidak langsung.

Dan mereka, tidak akan pernah diam dan berhenti mengkritik anda, sebelum anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan dan berpisah dengan mereka. Adapun bila anda masih berada di tengah - tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat anda bersedih, sakit hati dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur anda selalu terasa gerah.

Perlu di ingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusis tidak kan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah, kesal, kepada anda adalah karena mungkin anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Jelasnya, anda dimata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai anda melepaskan semua karunia adan nikmat Allah yang pada diri anda, atau sampai anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai nilai luhur yang selama ini anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri anda.

Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan, kuatkan jiwa untuk kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas, tetap kokoh berdiri mesti diterpa butiran butiran salju yang menderanya setiap saat, dan justru semakin kokoh karenanya. Artinya jika anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan anda. Padahal yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.

Betapapun, anda akan kesulitan membungkam mulut mrereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang anda mampu adalah hanya mengubur dalam - dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka sebagaimana diperintahkan Allah SWT :

( Katakanlah Kepada Mereka ): “ Matilah kamu karena kemarahanmu itu “. QS : Ali Imran : 119 .

Bahkan anda juga dapat menyumpal mulut mereka dengan potongan - potongan daging agar diam seribu bahasa dengan cara mempernbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan instrospeksi meluruskan setiap kesalahan anda. Dan bila anda ingin diterima semua pihak, dicintai semua orang dan terhindar dari cela, berarti anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.

Senin, 15 Juni 2009

MEMBENTUK DISIPLIN SEKOLAH

Oleh : Anha

Sekolah yang tertib, aman, dan teratur merupakan prasyarat agar siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi semacam ini dapat terjadi jika disiplin sekolah berjalan dengan baik. Kedisiplinan siswa dapat ditumbuh kembangkan jika iklim sekolah menunjukan kedisiplinan. Siswa, baru akan segera menyesuaikan diri dengan situasi di sekolah. Jika situasi sekolah disiplin, siswa akan ikut disiplin. Guru dan kepala sekolah memegang peranan penting dalam membentuk disiplin sekolah mulai dari merancang, melaksanakan dan menjaganya.

Cara merancang kedisiplinan sekolah :

1. Penyusunan rancangan harus melibatkan guru, stap adminstrasi, wakil siswa dan wakil orang tua serta komite sekolah. Dengan ikut menyususun, diharapkan mereka merasa bertanggungjawab atas kelancaran pelaksaaannya.

2. Rancangan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah. Artinya disiplin yang dirancang harus dijabarkan dari tujuan sekolah.

3. Rancangan harus singkat dan jelas sehingga mudah dipahami.

4. Rancangan harus memuat secara jelas daftar prilaku yang dilarang serta sangsinya. Sangsi yang diterapkan harus yang bersifat mendidik dan telah disepakati oleh siswa, guru, dan wakil orang tua siswa.

5. Peraturan yang disepakati bersama harus disosialisasikan. Misalnya melalui surat pemberitahuan, sehingga semua pihak terkait memahaminya. Jika perlu dilakukan kampanye untuk itu.

6. Kegiatan yang terkait dengan aktivitas siswa harus diarahkan dalam pembentukan disiplin sikolah.

Agar peraturan dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

1. Memasyarakatkan peraturan tersebut sehingga mendapat dukungan dari berbagai pihak.

2. Yakinkan guru, siswa dan orang tua bahwa peraturan tersebut dapat menumbuhkan kedisiplinan warga sekolah.

3. Berilah kepercayaan kepada guru, stap administrasi untuk melaksanakan kedisiplinan sehari - hari.

4. Lakukan pemantauan terhadap pelaksanaan peraturan, antara lain dengan mengunjungi kelas.

5. Menjadi teladan, dengan berlaku disiplin sesuai dengan peraturan setiap tempat dan waktu. Ingat keteladanan lebih ampuh dari pada seribu nasihat.

6. Segera atasi jika ada pelanggaran dengan menetapkan sangsi secara konsisten. Dorong guru untuk memberi peringatan jika tampak ada gejala penyimpangan dari siswa.

7. Secara periodik dilakukan peninjauan kembali untuk mengetahui apakah peraturan tersebut masih cocok atau perlu penyempurnaan.

Langkah langkah yang strategis untuk dijalankan :

1. Berilah penghargaan kepada guru karyawan dan siswa yang berprilaku disiplin, baik secara perorangan atau kelomp[ok. Penghargaan dapat berupa piagam atau diumumkan dalam suatu acara tertentu atau lainnya.

2. Tumbuhkan lingkungan yang saling menghargai sesuai dengan budaya setempat misalnya memberi kritik, dengan kritik prilakunya dan bukan orangnya. Fokuskan pada kerjasama dan kompetisi yang sehat, hindari kata kata kasar dan hukuman fisik.

3. Bangun rasa kepedulian, kebersamaan di sekolah, dengan meyakinkan semua pihak bahwa sekolah milik bersama, sehingga baik buruk sekolah, termasuk disiplin merupakan tanggungjawab semua pihak.

4. Ikut sertakan orang tua siswa, sehingga mereka dapat mendorong anaknya untuk berprilaku didsiplin, baik di sekolah maupun di rumah. Dengan keikutsertaan orang tua tidak akan kaget jika ternyata anaknya melanggar dan mendapatkan sangsi di sekolah.

5. Ikut sertakan OSIS. Seringkali siswa lebih mudah menerima jika dingatkan oleh teman sendiri. Dengan melibatkan OSIS diharapkan akan terjadi mekanisme saling mengingatkan antar siswa.

6. Hindarkan sekolah dari ancaman pihak luar, agar siswa merasa aman di sekolah. Untuk itu periksa situasi lingkungan sekolah dan temukan dimana kemungkinan terjadi gangguan.

7. Siapkan prosedur yang harus ditempuh jika ada keadaan darurat dan bila perlu keadaan tersebut dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

8. Buatlah daftar siswa yang bermasalah ( peta siswa ) agar mereka meperoleh pembinaan khusus.

9. Lakukan evaluasi tentang pelaksanan kedisiplinan melalui pertemuan warga sekolah.

Buku sumber : Manajemen Sekolah, 2000.

Jumat, 12 Juni 2009

KECERDASAN KOGNITIF (IQ) ANAK DAN STRATEGI PENYUBURANNYA

KECERDASAN KOGNITIF (IQ) ANAK DAN STRATEGI PENYUBURANNYA

Meski ada perubahan paradigma dalam dunia psikologi dewasa ini, yakni adanya perubahan peran IQ ke peran EQ terhadap tingkat keberhasilan seseorang dalam dunia kerja, sebagaimana dikatakan Goleman (dalam Karmani, 2005:1) bahwa faktor-faktor dalam menciptakan bintang-­bintang kinerja di perusahaan/institusi ternyata 20% ditentukan IQ, dan 80% oleh EQ. Bahkan ada ahli lain yakni Steven J. Stein dan Howard E. Book (2002) yang lebih ekstrim dalam memandang peran IQ dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam dunia kerja yaitu hanya 6%.
Pergeseran peran IQ ke peran EQ di atas, tidak bersifat revolusioner seperti yang dikatakan Thomas Kuhn (1979) sebagaimana dalam Wahab (1998:18) yang mengatakan bahwa revolusi keilmuan terjadi apabila paradigma ilmu yang sedang berlaku dapat disangkal, atau dengan istilah yang agak bernada kasar dapat dijungkirbalikkan kebenarannya karena ada gejala yang penad dengan bidang ilmu itu bertentangan dengan kebenaran paradigma yang sedang berlaku.
Berangkat dari pendapat Kuhn di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, meski ada pergeseran paradigma peran IQ ke peran EQ, tidak serta merta menghilangkan sama sekali keberadaan peran IQ dalam dunia pendidikan. IQ tetap memegang peran penting bagi pendidikan di Indonesia: Mengingat konsep pendidikan di Indonesia
selama ini lebih banyak mengedepankan serta lebih banyak mengukur tingkat kognitif anak (baca IQ) katimbang mengukur tingkat emosional (EQ) anak dalam menentukan keberhasilan peserta didik.
Mengingat IQ tetap berperan dalam dunia pendidikan, maka dalam uraian berikut akan dibahas beberapa hal yang manyangkut IQ dan cara penyuburannya.

IQ itu Apa?
Intelgensi merupakan suatu kata yang memiliki makna yang abstrak. Tidak seperti kata tinggi, berat atau umur. Meski tampak abstrak, banyak ahli psikologi yang mencoba mengembangkan teorinya dalam memahami intelgensi.
Paling tidak ada dua pandangan yang berkembang dalam memahami intelgensi, yaitu ahli yang memandang intelgensi sebagai faktor tunggal dan pandangan yang menyatakan intelgensi sebagai faktor multipel.
Ahli psikologi yang mengembangkan pandangannya terhadap intelgensi sebagai faktor tunggal adalah Jensen, Ebbinghaus, Terman, serta Stein dan Book. Jensen (1979) mengartikan intelgensi sebagai kemampuan mental umum (general mental ability). Ebbinuhaus (Wahab, 1987) menyatakan bahwa intelgensi sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi. Terman (Wahab,l987) mengemukakan bahwa intelgensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak. Sedangkan Stein dan Book (2002) mengungkapkan bahwa intelgensi adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang.
Sedangkan ahli yang memandang intelgensi sebagai faktor multipel antara lain Kail dan Pallegreno (Wahab,1987), Robert Stenberg (1982), dan Gardner (1983). Dari ketiga tokoh itu yang paling populair adalah Gardner yang telah menggambarkan intelgensi ke dalam berbagai bentuk, yaitu, kemampuan di bidang linguistik, logika metematik, musik, keruangan, kinestetik­motorik, interpersonal, dan intrapersonal.

Bagaimana Cara Menyuburkan IQ Anak?
Setelah mengetahui berbagai pengertian IQ dari berbagai tokoh, maka yang terpenting sekarang adalah menjawab pertanyaan, bagaimana cara menyuburkan IQ anak? Untuk menjawab pertanyaan tadi, berikut secara berturut-turut akan diuraikan di bawah ini.

Pelihara Kebiasaan Bertanya
Rasa ingin tahu biasanya selalu dimiliki oleh setiap anak. Dorongan untuk mengetahui sesuatu itulah yang menyebabkan anak banyak mengeluarkan berbagai pertanyaan kepada orang tua/guru. Sebagai orang tua, diharapkan tidak mematikan rasa ingin tahu anak dengan cara melarangnya, atau bahkan memberi label kepada anak, yang cerewet, banyak bicara, banyak tanya, dan lain-lain yang dapat mematikan keberanian anak untuk bertanya. Sebagian orang mempercayai, bahwa seorang anak yang banyak bertanya tentang ini dan itu, merupakan indikasi, bahwa anak itu memiliki kecerdasan yang tinggi. Oleh karena itu, orang tua harus selalu bijaksana dan berusaha menjawab berbagai pertanyaan anak-anak, sehingga anak memperoleh kepuasan batin, dan dengan kepuasan batin itu memotivasi anak untuk selalu mengembangkan pengetahuan dan daya khayalnya.
Sebagai seorang guru, dalam upaya mengembangkan IQ anak, dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan, dan menantang sehingga menggugah peserta didik selalu siap dengan berbagai pertanyaan yang konstruktif.

Ketahui Modalitas Belajar Anak
Banyak orang tua dan guru yang tidak mengetahui modalitas belajar anak­anaknya. Pa/lahal, dengan cara mengetahui modalitas belajar anak, proses pembelajaran akan dapat mencapai hasil yang optimal. Di antara modalitas belajar anak itu adalah anak bertipe visual, tipe auditorial, dan anak tipe kinestetik.

Anak Bertipe Visual
Berbagai gejala yang dapat ditunjukkan bagi anak yang bertipe visual antara lain rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detil, mementingkan penampilan, dapat melihat kata-kata dalam pikiran, mengingat apa yang dilihat, mengingat asosiasi visual, tidak terganggu oleh keributan, pembaca cepat dan tekun, mencoret-coret saat telepon/pertemuan, lebih suka demonstrasi daripada pidato, tidak pandai memilih kata-­kata, dan tidak suka musik.
Anak yang bertipe visual mempunyai cara belajar dengan melihat. Bagi anak yang bertipe ini, orang tuaguru tidak dapat memaksakan kehendaknya kepada anak untuk belajar dengan cara yang lain. Belajar, bagi anak bertipe ini akan efektif jika pembelajaran menggunakan media, seperti kertas warna, menggunakan gambar­gambar, dan yang terpenting diciptakan lingkungan pembelajaran yang tenang, tidah gaduh, tidak berisik, dan tidak bising.

Anak Bertipe Auditorial
Fenomena menonjol bagi anak yang bertipe auditorial antara lain, berbicara sendiri saat bekerja, mudah terganggu oleh keributan, menggerakkan bibir saat membaca, senang membaca dengan keras dan mendengarkan, dapat menirukan dan mengulangi nada suara, kesulitan menulis dan hebat dalam bercerita, bicara dengan irama terpola, pembicara yang fasih, suka musik, belajar dengan mendengarkan, suka bicara, diskusi, lebih suka gurauan lisan daripada baca komik.
Bagi anak yang bertipe auditorial, belajar yang terbaik adalah dengan cara mendengarkan. Oleh karena itu, perlakuan yang dapat diberikan bagi anak bertipe ini adalah, guru harus menggunakan variasi vokal dalam proses pembelajaran, guru harus sering mengulang-ulang materi pelajaran yang sama, belajar sambil bernyanyi, dan guru menciptakan suasana pembelajaran dengan diiringi musik.

Anak Bertipe Kinestetik
Ada beberapa perilaku menonjol yang dapat ditunjukkan anak yang bertipe kinestetik. Antara lain, berbicara dengan perlahan, menyentuh orang untuk dapat perhatian, berdiri dekat ketika berbicara dengan orang, berorentasi pada fisik dan banyak bergerak, mempunyai perkem­bangan awal otot yang besar, belajar melalui praktik, menghafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari pada saat membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama, mudah mengingat jika pernah melakukan, kemungkinan tulisannya jelek, ingin melakukan segala sesuatu, dan menyukai permainan yang menyibukkan.
Cara belajar yang efektif bagi anak bertipe ini adalah dengan cara bergerak, belajar sambil bekerja, dan belajar dengan menyentuh. Sedangkan perlakuan yang dapat diberikan guru antara lain, guru menggunakan alat bantu/peraga dalam mengajar, menggunakan metode simulasi, praktikum, mengajak bicara pada anak, ceritakan pengalaman yang mengesankan, dan ijinkan anak berjalan-jalan di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
Pupuk Kegemaran Membaca
Membaca adalah jendela dunia, jika diuraikan arti dari ungkapan tadi adalah, bahwa dengan membaca, pembaca akan mengetahui berbagai informasi dari segala penjuru dunia. Dalam kaitannya dengan usaha menyuburkan IQ anak, maka tidak ayal lagi, betapa pentingnya kegiatan membaca. Yang menjadi problem sekarang adalah, bagaimana orang tua/guru memupuk kegemaran membaca anak-­anak?
Yang dapat dilakukan orang tua di rumah untuk memupuk kegemaran membaca anak adalah dengan cara mengkondisikan dalam kehidupan anak dengan buku. Anak dikenalkan dengan buku-buku, diluangkan waktu untuk sekedar membacakan cerita bagi anak, dan orang tua harus dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam hal kebiasaan membaca.
Sedangkan bagi guru di sekolah, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memupuk kegemaran membaca anak antara lain dengan menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan bagi anak, memberi tugas membuat sinopsis, mengadakan lokakarya membaca di kelas, dan yang terpenting guru bersedia mengeluarkan sedikit isi sakunya (uang) sekedar alat penguatan bagi siswa yang mempunyai kegemaran dan kemampuan membaca paling tinggi.

Beri Gizi yang Cukup
Untuk memiliki anak yang ber IQ tinggi, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memberi gizi yang cukup kepada anak tersebut. Oleh karena itu, dipandang sangat tepat jika pemerintah mengusahakan kembali Program Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah seperti yang sudah pernah dilaksanakan pada era yang lalu. Betapa pun tinggi potensi kecerd-asan anak yang dibawa sejak lahir, jika tidak didukung dengan usaha dan upaya secara sungguh­sungguh untuk menyuburkan potensi itu, maka potensi yang gemilang itu tidak akan tumbuh dengan optimal.

Kesimpulan
Meski ada pergeseran pandangan para ahli psikologi mengenai potensi manusia dari peran IQ ke peran EQ, namun pergeseran itu tidak bersifat revolusioner. Sehingga peran IQ tetap dipandang penting dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Agar IQ anak dapat berkembang dengan subur, maka orang tua/guru harus memelihara kebiasaan bertanya, mengetahui modalitas belajar anak, memupuk kegemaran membaca anak, dan memberi gizi yang cukup.
Saran

Bagi guru
Guru hendaknya mengenal betul karakteristik peserta didik, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran.
Bagi orang tua
Orang tua, di samping harus memberikan gizi yang cukup kepada anak-anaknya.juga akan lebih baik jika mengenal modalitas belajar anak, sehingga dapat membantu dan mengarahkan anak dengan baik.
Bagi Sekolah
Meski pemerintah sekarang tidak memprogramkan makanan tambahan bagi anak sekolah, namun dengan payung Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah serta Manajemen Berbasis Sekolah, sekolah dapat memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang dianggap kurang asupan gizi.***


Sumber: Media No. 01 / Th. )CXXVI l Maret 2006

Rabu, 10 Juni 2009

Menjaga Ucapan

MENJAGA UCAPAN

Oleh: An Ha


Hadist Rasulullah SAW.

” Salaamatul Insaan fiihifdzillisan “ Artinya : Orang yang selamat adalah mereka yang mampu mengendalikan ucapannya / lisannya”.

Salah satu indikasi orang munafik adalah ketidak mampuannya dalam menjaga diri dari ucapan / lisan. Kita harus belajar melakukan percobaan, melawan kebathilan dari mulai yang sangat sederhana ini yakni mengendalikan cara berbicara. Kalau perlu justru jangan terlalu aktif bicara dahulu, melainkan aktif mendengar, sehingga kita mampu menampung determinan serta kecenderungan dari lawan bicara kita. Orang yang terburu-buru dalam bicara akan terperangkap oleh pembicaraanya sendiri. Ini tidak berarti bahwa kita dilarang berbicara, melainkan sebuah upaya atau persiapan melakukan pembicaraan yang efesien dan efektif hanya dapat terwujud, apabila kita mendengar terlebih dahulu, mendengar dengan rasa, dengan batin dan penghayatan.

Belajarlah untuk memakai bahasa yang santun. Karena bahasa yang santun yang mempunyai tatakrama dan gramatika yang luhur, pada dasarnya mengolah jiwa sendiri. Bahasa adalah hasil olah pikir,dan olah pikir hasil dari proses pencernaan indrawi melalui qolbu. Bahasa yang santun mencerminkan budi, kata indah, jiwa gembira. Dan bila buruk kata, jiwa mejadi merana.

Kualitas bicara, merupakan simbol atau patokan orang lain menilai diri kita. Orang lain tidak melihat siapa kita, sebelum melihat cara kita berbicara. Dan anda telebih dahulu akan dinilai dari caranya anda berbicara.

Menjaga ucapan dengan perasaan tanggungjawab, menyebabkan diri kita terbiasa mengendalikan emosi, menghindari pemakaian tatabahasa yang salah, dan terlebih lagi menghindari ucapan yang mungkin saja menyebabkan orang lain tersinggung atau sakit hati.

Sebagai seorang muslim yang mempunyai jati diri yang selalu berpihak kepada kebenaran, kita wajib mempertahankan jati diri dan kebenaran tersebut. Tetapi, disatu sisi, kita pun diajarkan etika, tatakrama dan sopan santun. Sehingga di sinilah pentingnya peranan pikiran dengan memakai bahasa yang simpatik, memikat dan benar. Keras pada pendirian, tetapi lemah lembut dan simpatik dalam cara menyatakannya. Sabda Rosulullah SAW :

“ Man kaana yu minu billaahi wal yaumil aakhiri, fal yaqul khoiran au liyashmut”

“ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik/santun atau diam’’.

Materi pesantren Ramadhan tahun 2008

RAHASIA SHALAT SECARA PSIKIS

RAHASIA SHALAT SECARA PSIKIS

Ditulis kembali oleh : Anha

Kita tahu bahwa shalat memiliki banyak manfaat positif dan kekuatan yang tidak di miliki ibadah lain dalam hal membuat kondisi kejiwaan seseorang menjadi lebih baik. Hal ini telah dibuktikan secara empiris lewat berbagai penelitian. Sebagai contoh, shalat ternyata dapat membantu mengatasi depresi / kesedihan yang sifatnya reaktif maupun psikotik, terutama bagi orang sakit. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan majalah Tibb An-nafsi Wal jasad, sebuah majalah kedokteran yang menyoroti kejiwaan dan fisik,para ilmuwan berkesimpulan bahwa ketekunan dalam melaksanakan ibadah ibadah yang diperintahkan agama dapat mengurangi kekhawatiran dan tingkat depresi orang orang yang terjangkit penyakit kanker paru paru, demikian juga dengan keluarga dan pasangan pasangan mereka.

Setelah melakukan penelitian terhadap 156 pasangan suami istri yang terjangkit penyakit kanker paru paru dengan tingkat stadium dan usia yang berbeda yaitu antara usia 26-85 tahun . dengan memperhatikan tingkat kepatuhan beribadah dan tingkat depresi mereka, maka dapat disimpulkan bahwa suami istri yang rajin beribadah dan melaksanakan sholat memiliki tingkat depresi yang lebih rendah dari tingkat depresi orang orang yang tidak patuh dalam menjalankan perintah agama.

Sesungguhnya sholat merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholat juga merupakan komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya yang dilakukan secara kontinue, sehingga seorang hamba merasa dekat dengan Tuhannya. Dengan melaksanakan sholat seorang hamba merasa ada dalam lindunganNya. Dengan demikian doa yang dipanjatkan akan dikabulkan . Oleh karena itu ketika Rosulullah SAW, sedang gundah atau menghadapi masalah, beliau bergegas melaksanakan sholat. Merujuk kepada Firman Allah :

“Yaa ayyuhalldziina aamanuu sta’iinu bisshobri wassholah innallaaha ma’asshoobiriin” artinya: Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang orang yang sabar. ( QS. Al-Baqoroh ;153 ).

Dalam usahanya melakukan penelitian gerakan spiritual ibadah, DR. Ir. Ibrahim Karim, Ketua organisasi energi vitalitas, Kairo, Mesir, membandingkan energi spiritual dengan gerakan tambahan ketika seseorang berdzikir dengan Asmaulhusna, wudlu, shalat membaca Al-Quran, dan mengumandangkan adzan, menghasilkan beberapa kesimpulan: Ketika seseorang berwudlu, sebenartnya ia sedang membasuh daerah daerah wudlu,, yaitu bagian tubuh manusia yang tampak dan terkena energi gerakan tambahan yang timbul dari orang lain. Ketika berwudlu, energi ini akan rontok bersamaan dengan air wudlu. Ini salah satu rahasia wudlu yang dapat menjadilan seseorang konsentrasi dalam shalatnya.

Melalui penelitian ini, tercipta cara baru untuk melatih spiriualitas yang bersandar pada ilmu biogeometri yang merupakan ilmu yang komprehensif. Ilmu ini dalam penerapannya menyentuh bidang pertanian, industri dan kedokteran. Dalam hal ini, DR.Ir. Ibrahim Karim, mengatakan bahwa sebagai seorang muslim kita melaksanakan ibadah yang berkaitan dengan gerakan seperti halnya gerakan shalat dan doa. Kemudian dia berkata : Saya mulai mempelajari gerakan gerakan shalat dan melakukan berbagai eksperimen. Dari berbagai eksperimen yang saya lakukan, ternyata mengangkat jari telunjuk tangan kanan yakni ketika tasyahud di saat sholat, dapat memberikan energi spiritual, dan ini tidak terjadi pada tangan kiri disaat yang sama. Saya juga mempelajari secara rinci gerakan tangan saat berdoa. Saya mencatat semua gerakan yang dapat menghasilkan energi spiritual seputar manusia, dan dan akhirnya saya menciptakan sebuah metode latihan. Metode ini saya presentasikan di luar negeri dengan nama latihan spiritual mesir atau yoga ala mesir. Metode ini mendapat sambutan hangat dan tentu saja seorang muslim dapat menambah energi spiritualnya dengan membaca Al-Quran dan doa doa.

Lebih lanjut, DR. Ibrahim Karim menambahkan, setelah saya mengetahui energi spiritual yang luar biasa yang terkandung dalam agama saya ini, saya merasa dalam kesesatan, saya merasa kecil sekali, bahkan lebih kecil dari atom yang ada di jagat raya ini. Sesungguhnya agama Islam merupakan ilmu yang sangat luar biasa, tidak ada seorangpun yang mampu menemukan sisi sisi hakikatnya.

Rosulullah SAW. Apabila menghadapi masalah, atau sedang gundah, beliau berkata, “ Buatlah kita rileks dengan melaksanakan sholat, wahai Bilal.” ( HR.Abu Daud dan Ahmad )

Buku Sumber :

Imam Musbihin, melogikakan Rukun Islam, 2008

Dr. Abdurrahman M. Al-Isawi, Islam dan Kesehatan Jiwa, 200

Senin, 08 Juni 2009

MENGENAL HIKMAH

MENGENAL HIKMAH

Oleh Anha

Kata ini sering kita dengar. Namun apakah kita mengerti arti dan maknanya ?.

Hikmah adalah sesuatu yang berkonotasi baik. Anggapan itu tidaklah terlalu berlebihan, sebab hikmah adalah sesuatu yang menuntun orang untuk berubah arah ke yang lebih baik.

Rosulullah Muhammad SAW, mengidentikan hikmah dengan barang berharga yang bernilai tinggi. Sabdanya, : Hikmah adalah harta milik kaum muslimin. Dimanapun kalian temui, boleh kalian memungutnya.”

Lantas, dimana kiranya kita bisa mendapatklan hikmah / harta yang berharga itu ? Jawabannya. Dimana - mana. Sebab hikmah berceceran di sekitar hidup kita. Ia ada ada pada diri kita, keluarga, teman, dan lingkungan kita. Semuanya berpotensi memiliki nilai harta yang berharga itu.Apakah mudah mendapatkannya ? Inilah inti persoalan kita. Ternyata, tidak semua orang bisa mendapatkan sesuatu yang bisa mengubah pola berfikir dan bertindak kita secara positif. Bahkan ada juga diantara kita yang acuh tak acuh, sehingga enggan untuk mengambil mutiara berharga itu. Padahal, ia sudah ada di depan mata. Satu ayunan saja, mutiara hidup itu kita dapatkan. Sekali lagi, kita menyia-nyiakannya.

Maka beruntunglah orang orang yang mampu meraih harta bernilai tinggi itu . Bahagialah mereka yang memperolehnya. Mereka dapat mengarungi hidup ini dengan lebih baik lagi dari hari sebelumnya sebagaimana Sabda Rosul “ Yaumuhu khoiran min amsihi fahua roohih” Hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esoh lebih baik dari hari ini. Siapa mereka ? mereka adalah para ulama dengan keshalihannya. Mereka adalah para syuhada dengan pedangnya ( ruhul jihadnya ). Mereka adalah ilmuwan dengan penanya. Mereka juga adalah para birokrat, umaro dengan kebijaksanaan yang dikeluarkannya. Mereka bisa juga orang biasa yang melakukan pekerjaan luar biasa untuk kepentingan hidup diri, anak dan keluarganya.

Mereka semua dapat meraih hikmah mutiara hidup yang tinggi, karena mereka memiliki ilmu. Tentu saja sesuai dengan keahlian dan bidang masing masing. Disinilah arti penting ilmu bagi setiap orang. Dengan ilmu seseorang mampu meraih hikmah sang harta berharga yang dijanjikan Rosulullah SAW dalam hadits tersebut.

Firman Allah : Waman yu’tal hikmata faqod uutiya khoiron kastiiraa” Artinya: barang siapa yang diberikan hikmah oleh Allah maka ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak.

Semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin

Buku Sumber, majalah sabili.

Selasa, 02 Juni 2009

Test Aje

Bla..blaaaa.blaaaaaa